makalah tenis lapangan
MAKALAH
TENIS LAPANGAN
OLEH
ADRIANUS KAKUNSI
A 421 15 125
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
BAB 1
SEJARAH TENIS LAPANGAN
1. Pengertian Tenis Lapangan
Tenis lapangan adala permainan dengan
menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga yang
juga disebut lawn tennis ini, raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau
sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang
ditengah lapangan empat persegi panjang.
2. Sejarah Tenis Dunia
Semula sekitar abad 16 , tenis dimainkan di Itali,
Perancis dan Inggris, ketika lapangan permainannya dibangun di balik
dinding-dinding istana kerajaan. Permainan tenis modern diperkenalkan oleh Mayor Wingfield di Inggris pada
tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona Cuterbridge di Amerika Serikat.
Kejuaraan tenis pertama barlangsung di Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika
Serikat didirikan tahun 1881.
Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah bagi tenis. Pada tahun itulah Dwight
Devis bintang ganda Amerika Serikat menghadiahkan sebuah piala perak untuk
diperebutkan dalam turnamen antar Negara, yang kemudian disebut “DEVIS CUP”.
Dalam pertandingan internasional pertama antara Amerika Serikat dan Inggris,
Amerika unggul : 3 – 0.Kian populer dan majunya olahraga tenis, tak ayal telah
mendorong didirikannya “Federation Internastionalde Lawn Tennis” (Federasi
Tenis Internasional) pada Tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona Cuterbridge di Amerika Serikat.
Kejuaraan tenis pertama barlangsung di Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika
Serikat didirikan tahun 1881.
3. Sejarah tenis Indonesia
Besar kemungkinan orang Belandalah yang memperkenalkan tenis di Indonesia.
Walaupun tidak mustakhil pula permainan ini dibawa oleh pelaut Inggris yang
singgah di kota-kota besar kepulauan Nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai
perkumpulan milik warga Negara Belanda yang pernah berdiri di negeri ini telah
hilang, sehingga kita tidak dapat melacak mana diantara kedua perkiraan itu
yang lebih besar.
Pada saat itu hanya kaum bangsawan yang bisa memainkan tenis. Jumlah pemain
pribumi mulai menibngkat pada tahun 1920-an seiring kian banyaknya murid-murid
Indonesia memasuki sekolah-sekolah menengah para siswa stovia, Rechts School
NIAS pada gilirannya olahraga itu dikenal secara luas.
Pada tahun 1934 diadakan semacam kejuaraan nasional yang diadakan
oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Bond (ANILTB) di Malang
Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu jaya. Pada partai tunggal putra Soemadi
melawan Samboeja dimenangkan Samboeja. Ganda putra Hoerip bersaudara menggilas
Bryan / Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda campuran Samboeja / Soelastri mendepak
Bryan / Schermbeek 6-4, 6-2.
Pada tanggal 26 Desember 1935 di Semarang dicetuskan pembentukan Persatuan
Lawn Tenis Indonesia (PELTI). Bapak Budiyarto Martoatmodjo dianggap sebagai peletak
dasar utama pendirian oeganisasi PELTI. Ketika menguraikan asas dan tujuan pendiriannya, ia mengatakan bahwa
PELTI sebagaimana organisasi kebanggaan lainnya, sama sekali tidak
bersifat mengasingkan diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja sama dengan
persatuan tenis manapun asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula, tujuan praktis utama PELTI adalah mengembangkan dan
memajukan lawn tenis di tanah air dan bagi bangsa sendiri. Dengan cara ini lebih
jauh diharapkan akan dicapai tali persaudaraan yang erat diantara segala
perhimpunan dan pemain tenis bangsa Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan
peraturan permainan, memberi keterangan dan bantuan dalam pembuatan lapangan
tenis. Juga mengadakan dan mengatur serta menyumbang bagi pelaksanaannya
pertandingan, disamping berusaha memasyarakatkan tenis itu sendiri.
BAB 2
PERATURAN TENIS LAPANGAN
A.
Peraturan dasar tenis lapangan
Tenis lapangan adalah
olahraga yang biasa dimainkan oleh dua pemain (single) atau dua pasangan
masing-masing dua pemain (double). Olahraga tenis lapangan termasuk salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiade.
Setiap pemain
menggunakan raket untuk memukul bola, yang sedikit lebih besar dan gagang lebih
pendek dari olahraga bulutangkis. Terdapat kriteria tertentu pada raket tenis
lapangan. Panjangnya tidak boleh lebih dari 29 inchi (73,66 cm) dan lebar tidak
boleh lebih dari 12,5 inchi (31,75 cm).
Bola tenis lapangan
terbuat dari karet yang dilapisi bulu optik berwarna kuning. Diameter berkisar
antara 6,541 cm sampai 6,858 cm. Sedangkan beratnya harus diantara 56,0 gram
sampai 59,4 gram.
Lapangan tenis lapangan
berbentuk persegi panjang dengan permukaan rata. Memiliki panjang 23,78 meter
yang membagi dua area sama panjang, dan lebar permainan tunggal 8,23 m,
sedangkanpermainan ganda menambah alley 1,37 m di kedua sisi.
Net pada lapangan tenis
lapangan tidak lurus 180 derajat. Sesuai peraturan internasional, pada bagian
tengahnya agak lebih pendek sedikit, yakni 0,914 meter. Sedangkan pinggirnya
1,07 meter. Pada tengah-tengah net terdapat tali yang memastikan tengah net
lebih rendah daripada pinggirnya.
Ada dua kotak kecil di
depan lapangan, dekat dengan net. Kotak itu memiliki panjang 6,40 meter dan
memiliki lebar yang sama. Kotak itu berfungsi sebagai area pantul dari service
(permulaan permainan dan setiap poin).
Server dan penerima
service, selalu berada di sisi berlawanan (hanya pada saat service). Bila
server di kanan, maka penerima di bagian kiri. Service sah jika bola service
harus memantul di kotak kecil kiri area lawan. Pada setiap awal poin, service
dilakukan dibelakang garis, antara center mark dan garis pinggir lapangan. Sedangkan
reserver bebas berdiri di mana saja. Pada setiap awal game, server memulai
service di kanan. Lalu pada poin kecil berikutnya service di kiri, lalu di
kanan lagi, dan seterusnya.
Garis lapangan memiliki
tebal tertentu, yakni satu sampai dua inchi (25,4-50,8 mm). Khusus untuk garis
baseline, yakni garis paling belakang, harus memiliki lebar 10 cm. Pada
baseline terdapat center mark, yakni titik yang membagi dua garis baseline sama
panjang antara kanan dan kiri.
Sebuah bola yang
dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar
dan memberi lawan sebuah nilai.
Cara bermain
Jumlah pantulan
maksimal adalah satu kali. Jika kita membiarkan bola memantul 2 kali atau
lebih, poin untuk lawan. Diperbolehkan memukul bola sebelum memantul (ini
disebut volley). Bola dinyatakan masuk jika dapat melewati net (tanpa memantul
di daerah sendiri) dan jatuh di dalam garis dan atau menyentuh garis. Bola
dinyatakan keluar jika tidak menyentuh garis mana pun (tentu garis permainan
ganda tidak dihitung saat bermain tunggal).
Penghitungan skor tenis
lapangan sangat unik, berbeda dengan penghitungan skor olahraga jenis apapun.
Saat kita mencetak poin, kita tidak langsung mendapat 1 game. Inilah yang
membedakan penghitungan skor tenis lapangan dengan olahraga lainnya. Untuk
mendapat 1 game, kita harus mencetak beberapa poin terlebih dahulu. Ini disebut
poin kecil.
Poin kecil dimulai dari
0-0. Jika kita mencetak poin, lalu skor kecil menjadi 15-0. Bila kita mencetak
poin lagi, skor menjadi 30-0. Dan bila kita mendapat poin lagi, skor menjadi
40-0. Dan bila kita mencetak poin lagi, akan terjadi game 1-0. Dan setelah itu
akan dimulai game selanjutnya.
Bila skor kecil 40-40,
maka dilakukan deuce. Jika server mendapat poin, wasit akan berteriak “advantage
for server”, atau dalam permainan sehari-hari kita menyebutnya one in. Bila
server mendapat poin lagi, baru terjadi terjadi game. Bila reserver yang
mendapat poin, maka akan deuce kembali. Seterusnya.
Satu set permainan,
pemain harus memenangi 6 game. Jadi, pemain dianggap menang jika mendapat game
minimal 6-0. Bila skor 5-5, set diakhiri bila ada pemain mencapai game 7. Bila
skor 6-6, dilakukan sistem poin kecil tie-break. Berbeda dengan sebelumnya,
tie-break menggunakan skor kecil 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Jika skor kecil
6-6, maka dilakukan deuce sampai tak hingga (tidak ada batas).
Satu pemain melakukan
service pada setiap poin kecil pada satu game. Bila terjadi game, giliran lawan
melakukan service pada satu game. Terus begitu bergantian. Secara umum,
berdasarkan peraturan tenis internasional, pemain akan menang bila memenangkan
2 set permainan.
Sebelum permainan
dimulai, dilakukan penentuan siapa yang akan melakukan servis atau memilih sisi
lapangan berdasarkan undian (bisa menggunakan koin atau lainnya). Setiap awal
pertandingan, pemain selalu berada di sisi sebelah kanan lapangannya
masing-masing. Pemain yang melakukan servis pertama (anggap saja pemain a)
harus berada di belakang garis baseline ketika melakukan servis. Servis
diarahkan secara diagonal ke lapangan pemain penerima bola (anggap saja b).
Bola harus terlebih dahulu memantul satu kali sebelum dipukul pemain b. Dalam
permainan ganda, rekan penerima bola tidak boleh menyentuh bola servis sebelum
dipukul penerima (pemain b).
Pemain kehilangan poin
apabila:
Bola yang dipukul
keluar dari garis
Memukul bola dua kali
Bagian tubuh pemain
termasuk pakaian dan asesoris menyentuh net atau sisi lapangan lawan
Memukul bola sebelum
melewati net.
B.
Perhitungan skor
Perhitungan skor dalam
tenis lapangan adalah sebagai berikut:
0
|
Love
|
1
|
15
|
2
|
30
|
3
|
40
|
Apabila skor mencapai
40-40 dinamakan deuce. Pemain harus memenangkan dua poin lagi untuk memenangkan
permainan. Pemain yang memasukan bola ketika kedudukan masih deuce
mendapakatkan “ad” atau advantage (unggul). Jika pemain yang melakukan servis
yang memperoleh nilai, disebut “ad in”, jika penerima yang memperoleh nilai,
disebut “ad out”.
Untuk memenangkan satu
set, anda harus memenangkan 6 game dengan selisih 2 (kecuali menggunakan
peraturan tie-break). Jadi anda dapat memenangkan pertandingan dengan skor 6-4,
6-3, 6-2, 6-1, 6-0 tetapi tidak 6-5. Jika skor mencapai 6-5, game tambahan akan
dimainkan hingga salah satu pemain unggul 2 game, jadi skornya menjadi 7-5,
8-6, 10-8.
Sistem tie-break digunakan
untuk mencegah jumlah set yang terlalu banyak. Umumnya digunakan sistem 12
poin, jika game mencapai 6-6. Pemain pertama harus meraih 7 poin dengan selisih
2 poin dengan lawan untuk memenangkan set. Dan berakhir dengan skor 7-6.
Umumnya pertandingan
internasional memainkan 3 set, walau terkadang tunggal/ganda putra memainkan 5
set. Dalam permainan 3 set, pemain atau tim yang meraih 2 set terlebih dahulu
menjadi pemenang.
C.
Poin
Seorang pemain
kehilangan poin apabila:
- melakukan dua kali
kesalahan pada servis
- tidak dapat memukul
bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah.
- memukul bola namun
jatuhnya bola di luar garis permainan (out).
- pemain yang menerima
servis memukul bola sebelum bola memantul.
- pemain dengan sengaja
memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan.
- seorang pemain
menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian badannya saat bola
masih dimainkan.
- pemain memukul bola
sebelum bola melintasi net.
- bola menyentuh bagian
tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain raket tenis.
- bola menyentuh raket
namun pemain tidak memegangnya.
- pada permainan ganda,
kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya sekaligus.
BAB 3
PERWASITAN TENIS LAPANGAN
B. WASIT
Sebelum pertandingan :
1. Di luar lapangan
- Mempunyai mental yang
siap
- Melengkapi score card
-
Mengetahui jumlah bola, pertukaran bola, tie break
- Memeriksa perlengkapan,
stop watch dan lain-lain
-
Tepat waktu pada pertandingan yang akan di pimpin
2. Di luar lapangan
Periksa :
-
Tinggi net
-
Single stick
-
Posisi kursi wasit
-
Jumlah bola yang digunakan
-
Bola bekas
-
Kondisi lapangan
Saat akan mulai
pertandingan
1. Pertemuan / meeting :
-
Bawalah pemain ke net
-
Periksa pakaian pemain
-
Informasi ke pemain : jumlah set, tie break, jumlah bola dan informasi lainnya
yang relevan
-
Putar / spin coin undian
2. Mengumumkan :
Pemanasan :
-
Dua menit
-
Satu menit
- Waktu, siap untuk main, A
service, play / mulai
Selama pertandingan
- Menentukan semua yang
menyangkut tentang fakta / kenyataan
- Merubah / overrule
kesalahan yang jelas
- Menetapkan pertama kali
yang menyangkut maswalah rule / peraturan
- Bertanggung jawab
terhadap pengecekan bekas bola
- Mengendalikan /
mengontrol penonton
-
Jika perlu merubah atau mengganti posisi linesmen
-
Menetapkan apakah lapangan dapat / pantas digunakan untuk kelanjutan permainan
-
Mengumumkan score
-
Bertanggung jawab terhadap pergantian bola
-
Menjamin bahwa permainan tetap berlangsung
- Menekankan /
menerapkan prosedur yang tepat untuk injuri / kecelakaan
- Menekankan / menerapkan
code of conduct (hukuman)
Setelah pertandingan
-
Tinggalkan kursi secepat mungkin dan keluar dari lapangan
-
Jangan berbicara kepada pemain
- Lengkapi Score Card dan
Point Penalty System.
Komentar
Posting Komentar