Postingan

TANGGUH

TANGGUH   Terpujilah Tuhan, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang. (Mazmur 144:1) Sebenarnya, saya tidak menyukai musim hujan sebab musim hujan identik dengan ancaman banjir. Beberapa kali saya terpaksa harus berjalan di tengah genangan banjir ketika pergi atau pulang bekerja. Saya berjalan pelan-pelan dikelilingi orang-orang yang juga terjebak banjir, anak-anak yang bermain air, dan para pengemudi motor mogok. Kehidupan memang tidak menjanjikan hari-hari yang selalu tenang. Terkadang kita menjumpai awan gelap, badai angin kencang, bahkan air mata kesedihan membanjiri wajah. Sekalipun cuaca buruk kehidupan dapat datang tanpa diundang, Tuhan selalu menjanjikan penyertaan-Nya. Di tengah kehidupan yang bergejolak, Raja Daud memuji Tuhan yang mengajarinya untuk menjadi tangguh dalam hidup ini (ay. 1-2). Dengan kerendahan hati, Daud lalu memohon pertolongan Tuhan sebab Dialah sumber kelepasan dan kemenangan. Ya, Tuhan yang me

AKU BAHAGIA LHO

AKU BAHAGIA LHO   Baca: Habakuk 3:17-19 Allah Tuhanku itu kekuatanku. (Habakuk 3:19) Siang itu seorang pemulung dengan mendorong gerobaknya, menyelinap di tengah kemacetan jalan di antara banyaknya mobil yang berdesakan. Tanpa sengaja saya melihat tulisan di belakang gerobaknya, “Gini-gini, aku bahagia lho.” Hebat juga. Nabi Habakuk menjelaskan bahwa bahagia dan sukacita tidaklah tergantung pada situasi yang kita hadapi. Sekalipun hasil pertanian mengecewakan, ia tetap bersorak-sorak di dalam Tuhan dan beria-ria di dalam Allah (ay. 17-18). Habakuk dapat bersukacita di tengah keadaan yang sulit, di tengah situasi yang tidak menguntungkan. Rahasianya, ia menjadikan Tuhan sebagai kekuatannya (ay. 19). Pemazmur mengatakan hal senada: bergembiralah karena Tuhan, bukan karena hal-hal lain ( Mzm. 37:4 ). Kalau selama ini kita berharap merasakan sukacita karena hal-hal lain di luar Tuhan seperti harta, jabatan, koneksi dengan pejabat tinggi, atau fasilitas duniawi, kita perlu

PEMENANG

PEMENANG   Baca: Ulangan 2:26-37 "Lalu TUHAN berfirman kepadaku: Ketahuilah, Aku mulai menyerahkan Sihon dan negerinya kepadamu. Mulailah menduduki negerinya supaya menjadi milikmu.” (Ulangan 2:31) Dalam sebuah perlombaan, seseorang dikatakan sebagai pemenang jika tim juri telah memutuskan hasil akhirnya. Namun yang dialami bangsa Israel ini berbeda. Mereka mendapatkan kemenangannya bukan pada akhir peperangan, tetapi pada saat firman Tuhan diucapkan. Tuhan berfirman akan mulai menyerahkan Sihon dan negerinya supaya menjadi milik bangsa Israel. Saat itulah Tuhan menyerahkan Sihon. Umumnya yang terjadi, kita merasa menang ketika mendengar pengakuan atas kemenangan kita. Tanpa sadar kehidupan kita terbentuk oleh kebiasaan dunia. Kita berbicara, berpikir dan bertingkah laku seperti apa yang diinginkan dunia. Seharusnya kita melakukan apa yang diperintahkan Tuhan berdasarkan kebenaran dan bukan yang diingini dunia. Ketika Tuhan telah berfirman, maka firman-Nya pasti

KETAATAN : Wujud Nyata Penyembahan Kita Kepada Allah

Gambar
KETAATAN : Wujud Nyata Penyembahan Kita Kepada Allah “ TUHAN, ajarilah aku arti ketetapan-ketetapan-Mu, supaya aku mengikutinya sampai akhir. Buatlah aku mengerti hukum-Mu supaya kutaati, dan kulakukan dengan sepenuh hati.” Mazmur 119:33-34 (BIS) Allah tersenyum setiap kali kita taat kepadaNya dengan sepenuh hati. Dalam hal ini, berarti kita melakukan apapun yang Allah perintahkan kepada kita tanpa ragu-ragu dan tanpa kita tunda-tunda. Kita tidak menunda-nunda untuk melakukannya dengan berkata, “Saya akan doakan terlebih dahulu.” Tetapi kita segera melakukan kehendak dan perintahNya. Semua orang tua tahu bahwa ketaatan yang ditunda sama dengan ketidaktaatan. *courtesy of PelitaHidup.com Allah tidak perlu menjelaskan kepada kita mengenai hal-hal yang harus kita lakukan sesuai dengan perintah dan kehendakNya. Kita tidak perlu untuk mengerti dan memahami perintah tersebut terlebih dahulu, tetapi kita harus langsung

MERENDAHKAN DIRI

 MERENDAHKAN DIRI Baca: Lukas 18:9-14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah sedangkan orang lain itu tidak. Sebab siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:14) Seorang ibu kaya-raya mengaku menyesal pernah menolak dan memperlakukan menantunya dengan kasar. Menantunya itu semula pembantu rumah tangga sehingga sang ibu sangat keberatan ketika anaknya memohon izin untuk menikahinya. Penyesalan terjadi setelah belasan tahun berlalu dan ia merasakan kasih menantu itu. Setiap kali kesusahan menimpanya si menantu datang menemani, menghibur, dan mendukungnya. Menantu itu jugalah yang setia merawatnya kala ia sakit. Secara sosiologis masyarakat sering dikelompokkan ke dalam lapisan sosial secara bertingkat. Pengelompokan ini terjadi sebagai hasil kebiasaan yang disengaja atau tidak, dan dapat disebabkan oleh faktor kekayaan, kehormatan, kekuasaan,

BELAJAR MENGAMPUNI

BELAJAR MENGAMPUNI Baca: Matius 18:21-35 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Matius 18:22) Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 5-7 Sewaktu sedang berjalan di sekitar rumah, seorang bapak dengan tidak sengaja menyiramkan seember air kotor ke kaki saya. Sandal dan kaki yang semula bersih tiba-tiba menjadi hitam terkena kotoran. Bukannya meminta maaf, bapak itu justru memarahi saya yang tidak memberi aba-aba ketika hendak melewatinya. “Saya kira bapak itu sudah melihat saya yang berjalan ke arahnya,” pikir saya. Saya berusaha untuk tidak ikut marah dan memaafkan si bapak. Ketika Petrus bertanya kepada Yesus sampai berapa kali ia harus mengampuni saudaranya yang berbuat dosa kepadanya, mungkin saat itu Petrus berpikir kalau Yesus akan menyebutkan sebuah angka yang masih dapat diterima oleh akal sehat manusia. Petrus tidak menduga Yesus akan menjawab bahwa pengampunan harus d

MAKALAH KARYA ILMIAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Gambar
MAKALAH KARYA ILMIAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA    Disusun oleh: NAMA            : adrianus kakunsi STAMBUK   : A 421 15 125 KELAS          : c PRODI           : PENDIDKAN OLAHRAGA M.K                : BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU                       PENDIDIKAN KATA PENGANTAR            Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka saya bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Remaja” dan dengan harapan semoga karya tulis ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa itu narkoba sekaligus bahaya apabila kita mengkonsumsi barang haram itu. Karya ilmiah ini juga sebagai Tugas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergu