PERAN PEMUDA SEBELUM KEMERDEKAAN SAMPAI SAAT INI. ASAS DAN TUJUAN KEPEMUDAAN.



PERAN PEMUDA SEBELUM KEMERDEKAAN SAMPAI SAAT INI. ASAS DAN TUJUAN KEPEMUDAAN.



DI SUSUN OLEH
ADRIANUS KAKUNSI
A 421 15 125


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016


1. Sejarah Kepemudaan Indonesia dan Organisasinya
Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, diperingati tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Namun momen penting ini tidaklah berdiri sendiri, Sumpah Pemuda lahir sebagai hasil dari serangkaian perjuangan-perjuangan Bangsa Indonesia sejak ribuan tahun silam dalam usaha membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
Seperti kita ketahui bersama, sebelum tahun 1928, perjuangan telah dimulai sejak abad ke-17, dimana waktu itu perlawanan-perlawanan secara fisik dari berbagai daerah muncul akibat kekejaman dan penindasan kaum penjajah. Tak heran, perlawanan datang dari berbagai daerah di nusantara ini. Mulai dari Mataram di tahun 1628 dan 1629, kemudian perlawanan dari daerah Sulawesi, Ambon, demikian pula di Sumatera. Perlawanan lainnya pun muncul dengan tujuan yang sama mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Akan tetapi sangat disayangkan, perjuangan tersebut tidak membawa hasil yang diharapkan karena politik penjajahan Belanda waktu itu mampu menaklukkan semua perlawanan. Belanda mampu menaklukkan hampir seluruh wilayah nusantara sehingga bangsa ini semakin mengalami penderitaan panjang.
Menyadari hal itu, semangat dan jiwa patriotisme yang dimiliki para pemuda Indonesia menjadi bekal bagi mereka untuk melakukan perlawanan dalam bentuk lain. Perlawanan dari pemuda Indonesia bukan hanya dalam arti fisik, melainkan melalui organisasi pemuda. Pertama, lahirlah Budi Oetomo yang didirikan pada 20 Mei 1908. Momen ini kemudian dijadikan sebagai tonggak sejarah kebangkitan pemuda Indonesia dalam pergerakan kebangsaan Indonesia, yang kemudian diakui sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Tahun 1911 muncul Sarekat Islam yang didirikan oleh HOS Tjokroaminoto. Setahun kemudian namanya diubah menjadi Sarekat Dagang Islam. Selain itu di tahun yang sama, berdiri pula Indische Partai yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu Danudirdja Setia Budi, Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangunkusumo. Tujuan politiknya sangat jelas yaitu untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ketiga tokoh ini kemudian dibuang karena dianggap membahayakan kelangsungan Pemerintah Hindia Belanda melalui tulisan-tulisannya yang tajam di surat kabar. Demikian pula gerakan dan aksi-aksi yang mereka lakukan.
Organisasi-organisasi lain-pun kemudian bermunculan, namun belum memberikan harapan yang menggembirakan. Mereka tetap tak mampu menghadapi dan memberikan perlawanan berarti disebabkan perjuangan yang mereka lakukan masih sendiri-sendiri.
Setelah menyadari kondisi seperti itu, keadaan pun berubah. Para pemuda kemudian menyatukan diri dan mengusung rasa kebangsaan yang selama ini belum tersentuh. Hal ini yang kemudian melahirkan Kongres Pemuda Indonesia I pada tahun 1926. Kala itu cita-cita persatuan menjadi tujuan utama para pemuda.
Rasa kebangsaan dan persatuan itu mencapai puncaknya dengan kemunculan pemuda bernama Soekarno, anggota Jong Java. Ia terus mengobarkan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai landasan untuk mencapai kemerdekaan. Pemuda yang kemudian terkenal dengan julukan Bung Karna ini mendasarkan perjuangan mencapai kemerdekaan pada kekuatan sendiri, anti kapitalisme dan imperialisme serta non-cooperation atau tak bersedia bekerja sama dengan Hindia Belanda.
Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia, maka diadakan Kongres Pemuda Indonesia II di Jakarta pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928. Kongres dihadiri oleh berbagai perhimpunan pemuda yang ada di Indonesia. Dalam sidang ketiga, 28 Oktober 1928 itulah kemudian dicetuskan Sumpah Pemuda yang sangat terkenal hingga sekarang. Dalam kongres kedua ini juga untuk pertama kalinya Lagu Kebangsaan Indonesia ciptaan WR. Supratman dilantunkan. Lagu tersebut dilantunkan di hadapan pemuda peserta kongres dengan iringan biola Wage Rudolf Supratman. Sumpah Pemuda sebagai tonggak sejarah perjuangan yang bersifat nasional, meliputi seluruh wilayah nusantara mencapai cita-cita bersama.
Kata-kata keramat yang dicetuskan dalam Kongres II Pemuda Indonesia tersebut terus mengakar dalam diri setiap anak bangsa. Perjuangan terus berlanjut, perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda pun tak berhenti hingga mencapai puncak dengan diproklamasikannya Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
  B. Pemuda dari Masa ke Masa
1. Meneropong Pemuda Masa Lalu
Boedi Oetomo sebagai organisasi yang lahir pada tahun 1908 mengawali kebangkitan Bangsa Indonesia (Kebangkitan Nasional). Mereka hadir sebagai pemuda-pemudi yang siap berada digarda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Delapan puluh tiga tahun silam, pemuda-pemudi Indonesia, putra-putri terbaik bangsa saat itu telah menghasilkan tiga sumpah (janji) penting yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia kearah yang lebih baik yaitu meraih kemerdekaan.[12] Sumpah tersebut dihasilkan dalam peristiwa Kongres Pemuda ke-2, di Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Raya no.106, yang sekarang telah menjadi Museum Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928. Adapun bunyi Sumpah Pemuda tersebut adalah sebagai berikut:
           Kami putra dan putri Indonesia mengaku, bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
           Kami putra dan putri Indonesia mengaku, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
           Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia
Ketiga butir sumpah tersebut merupakan hasil kesepakatan dan keputusan Kongres Pemuda ke-2, yang masih dalam suasana kolonialisme Hindia Belanda. Namun dengan tekad dan semangat tinggi, mereka berkumpul dan bersatu dalam rangka perubahan nasib bangsa Indonesia, sekalipun mereka berasal dari berbagai pelosok wilayah Indonesia yang satu sama lainnya terpisah dengan jarak yang sangat jauh, lebih lagi dengan sulitnya transportasi kala itu
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan mengisi kemerdekaan. Istilah pemuda atau generasi muda umumnya dipakai sebagai konsep untuk memberi generalisasi golongan masyarakat yang berada pada usia paling dinamis, yang membedakan dari kelompok umur anak-anak dan golongan tua. Sementara secara kultural, pemuda adalah produk sistem nilai yang mengalami proses pembentukan kesadaran dan pematangan identitas dirinya sebagai aktor penting perubahan.
Sejarah kemerdekaan Indonesia telah membuktikannya, perjuangan pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan adalah berkat perjuangan kaum muda pada saat itu. Kilas balik sejarah, penulis sedikit mengutip percakapan antara Soekarno-Hatta dan pemuda Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada masa itu yang juga menimbulkan pro dan kontra antara organisasai pemuda yang diketuai oleh Chaerul Saleh dan kelompok tua diketuai oleh Bung Karno. Tanggal 15 Agustus 1945 dengan kepala panas kelompok muda menentang Soekarno dan mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan indoesia, namun kelompok tua menolak karena beranggapan bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Negara Indonesia, ”Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !” kata pemuda Chaerul Saleh demi meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ”Kita harus segera merebut kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ”Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan;  ”Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”
Soekarno langsung ikut naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata: ”Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”
Namun, para pemuda terus mendesak, ”Apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memproklamasikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata­kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa?”.
Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata, “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “.
Bila menghayati lebih dalam kutipan percakapan di atas, harus diakui bahwa salah satu pionir yang paling berperan dalam tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara adalah pemuda. Pemuda merupakan sekelompok orang yang masih terbilang muda serta memiliki potensi yang beragam. Keberadaannya, tentunya sangat diharapkan lahirnya potensi-potensi yang berguna bagi bangsa dan negara. Generasi yang bisa dikatakan sebagai kelompok yang paling memiliki semangat tinggi, semangat menyala-nyala yang terkadang meluap-luap.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1966 memang berhasil digagalkan angkatan bersenjata, namun tanpa peran pemuda dan ormas lainnya keberhasilan ini tentu tidak akan berjalan lancar. Tahun inilah awal berdirinya pemerintahan orde baru dibawah kekuasaan Soeharto. Pemerintahan Soeharto memang menunjukkan perkembangan bagi bangsa Indonesia. Kemakmuran rakyat meningkat, kesejahteraan mulai tampak. Namun kekuasan Soeharto ternyata lebih mengedepankan asas kekeluargaan, pemerintahan orde baru-pun disebut-sebut sebagai pemerintahan rapuh dan kropos akhirnya jatuh disaat krisis moneter melanda Indonesia.
Pemuda kembali unjuk gigi, 32 tahun rezim orde baru berkuasa berhasil diakhiri. Bersatunya pemuda dan mahasiswa meminta Soeharto mundur terwujud, dan masa otoriter berakhir kemudian beralih ke masa reformasi. Tahun 1998, awal mula berjalannya era reformasi. Era ini dianggap sebagai zaman kebebasan bagi rakyat.
 2. Pemuda Indonesia Hari Ini
Betapa pentingnya peran pemuda dalam bagi suatu bangsa. Sebab itulah, pemuda pada dasarnya harus ada dan mutlak adanya. Sebab pemuda sebenarnya merupakan sosok yang paling memiliki power untuk mengarungi sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara ke depan. Pemuda jualah yang menjadi harapan untuk mengkritik setiap-setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan memberikan solusi yang cerdas untuk mengatasi permasalahan. Pemuda dapat dikatakan sebagai generasi pelanjut dan pelurus.
Namun ini, dimana semangat para pemuda itu? Para pemuda sekarang mayoritas hanya diam, peduli pada nasib masing-masing. Jiwa nasionalis dan sosial seakan memudar. Kalaupun ada yang peduli pada nasib bangsa ini, jumlahnya tidak lebih besar dari yang apatis.
Rasa kebangsaan, persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda. Jangan sampai kerja keras para pemuda pada masa perjuangan dahulu terbuang percuma dengan kondisi Bangsa Indonesia di masa sekarang. Sumpah Pemuda yang disebut-sebut menjadi adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita. Bagaimana semangat pemuda dulu? Bagaimana pula kenyataan pemuda pada masa kini?
Tetapi kini, terkadang kita dibuat sedih dengan kenyataan para pemuda Indonesia saat ini. Semangat mengisi kemerdekaan mereka sangat kecil, bahkan kadang malah merusak. Hanya karena sedikit salah paham, para pemuda sekarang bisa tawuran. Tawuran antar pemuda tidak mengenal lokasi dan tingkat kedewasaan. Pemuda desa yang satu rusuh dengan pemuda kampung yang lain. Ada juga tawuran antar sekolah dan antar universitas. Bahkan siswa Sekolah Dasar (SD) mulai menirukan para kakak-kakak mereka tersebut. Mereka menghancurkan semangat Sumpah Pemuda.
Masalah beberapa pemuda masa kini, bukan hanya emosi yang tak terkendali. Mereka juga bermental egois dan asyik dengan diri sendiri tanpa peduli dengan lingkungan. Mereka menjerumuskan diri ke dalam narkoba, hura-hura, pesta-pora, hingga seks bebas.
Namun disisi lain, tidak semua pemuda seperti itu. Masih ada pemuda Indonesia masa kini yang berprestasi di bidang pendidikan, olahraga, teknologi, perdamaian, seni, dan lain-lain. Sebut saja Taufik Hidayat atlet bulutangkis Indonesia yang telah menorehkan sejarah di tingkat dunia.
kenyataan pemuda saat ini adalah ada yang melupakan semangat Sumpah Pemuda. Ada pula yang tetap memegang teguh. Yang tetap setia kita dukung dan mencontohnya. Sementara yang lupa, kita ingatkan agar kembali ke semangat para pemuda dulu.
Jika pada masa dulu, kaum penjajah yang memecah belah bangsa Indonesia, bukan tidak mungkin persatuan dan kesatuan yang selama ini kita bina akan terkoyak oleh ulah bangsa sendiri. Bahasa Indonesia yang selama ini diakui sebagai bahasa persatuan rusak justru oleh perilaku bangsa sendiri. Kontras, dengan kondisi dan perjuangan pemuda zaman dulu yang demi persatuan dan kesatuan bangsa, mereka berani mengorbankan waktu, tenaga, biaya dan fikiran, bahkan jiwa sekalipun.
Akhirnya, mari teruslah kita jaga nasionalisme dalam hati kita, dan kita selalu pupuk, agar menghasilkan karya nyata, sehingga dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa yang kita cintai ini, yaitu bangsa Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda, maju terus pemuda Indonesia, raihlah kejayaan bangsa dan negara.
     Kepemudaan dibangun berdasarkan asas:
 a. Ketuhanan Yang Maha Esa
 b. kemanusiaan
 c. kebangsaan
 d. kebhinekaan
 e. demokratis
 f. keadilan
 g. partisipatif
 h. kebersamaan
 i. kesetaraan
 j. Kemandirian
Tujuan kepemudaan
untuk mewujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri,
demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan,
kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah sepak takraw

MAKALAH KARYA ILMIAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

makalah sepak bola